sosok pria tangguh penuh tanggung jawab
Lihatlah kawan! Apa yang kalian pikirkan ketika melihat gambar diatas? Adakah hati kalian merasa tersentuh? Adakah keinginan untuk membantu beliau? Atau kalian merasa biasa saja melihatnya? Atau malah kalian malas untuk melihatnya, berdekatan deng
annya, didekati olehnya, bahkan untuk sekedar memberikan senyum kepadanya? Hanya kalian yang bisa menjawabnya kawan.
annya, didekati olehnya, bahkan untuk sekedar memberikan senyum kepadanya? Hanya kalian yang bisa menjawabnya kawan.
Sore tadi sepulang dari kampus, hujan deras turun mengguyur. Aku turun dari angkot di depan salah satu mini market yang dekat dengan tempat kakakku akan menjemputku, dan aku berteduh disitu. Seorang ibu dan anaknya yang masih kecil keluar dari mini market tersebut. Lalu seorang kakek tua dengan topi dan baju usangnya menuju ke tempat kami dengan membawa sebuah karung berisi sampah. Sungguh hati ini rasanya ingin menangis kawan melihat kakek tua itu, aku hanya bisa memberikan senyuman kepadanya saat itu.
Kalian tau apa yang dilakukan ibu-ibu tadi? Ibu itu melihat si kakek dengan tatapan seolah-olah kakek itu menjijikan, bahkan dia menarik anaknya untuk menjauhi kakek itu. Entah kenapa hatiku terasa sangat sakit melihatnya, setetes air mata pun tak kuasa untuk ku bendung lagi, tapi apa yang bisa aku lakukan? Aku hanya bisa terdiam seolah-olah tidak terjadi apa pun disitu.
Aku terus mengamati kakek tua itu, aku lihat ia kedinginan dan lapar. Ia berjalan ke arah tong sampah dan melihat kedalamnya, lalu ia mendekati gerobak tukang pisang aroma dengan tatapan yang ... ah aku sendiri tak kuasa melihatnya. Ingin rasanya aku memberikan 2 biskuit yang ada di tasku, ingin rasanya aku membelikannya pisang aroma itu, seharusnya aku bisa melakukannya saat itu juga. Tapi rasa malu itu mengalahkan semuanya, rasa malu yang tidak seharusnya.
Untunglah ada ibu-ibu baik yang datang, dan beliau memberikan makanan kepada kakek tua itu. Dan sampai saat ini aku masih merasa sangat tidak berguna, aku merasa jengkel dengan diriku sendiri, ingin rasanya aku memarahi diriku sendiri, tapi makin tidak bergunalah hidupku jika itu aku lakukan. Aku yakin kamu, siapapun yang membaca ini lebih baik dari ku. Aku harap aku bisa belajar cara agar aku bisa lebih "berani" dari kamu. Bantulah aku kawan :'
"Terkadang kita merasa diri kita sudah baik, tapi apalah gunanya 'perasaan' itu jika kebaikan yang kita miliki tidak bisa oranglain rasakan, bahkan untuk orang yang sangat membutuhkannya. Jadi ayo kita perbaiki lagi!"
tapi saya kadang-kadang mau nolong tapi malu. mau ngilangin susah -_-
ReplyDeletenah sama banget, kayanya kita harus banyak belajar dari orang yang suka ngobrol sama siapapun dimanapun deh
ReplyDeleteiyaa, aku juga sering bgt pengen bantuin orang-orang terpinggirkan. tapi... yah, tubuh saya berkata lain. cuman bisa ngeliatin doang ;(
ReplyDeleteemang selalu terasa berat sih kalo mau berbuat baik, ini tantangan buat kita yang kurang berani :D
Deletekadang kadang aku kalau mau nolong selalu berpikir,kalau orang lain liatin gw pasti dalam hatinya gw sok sok nolongin orang -.-
ReplyDeleteiya, padahal sebenernya prasangka kita ga selalu bener ya -_-
Deleteaku sukaaaa, ceritanya bikin nangis ndah :')
ReplyDeletewah terimakasih ranti :)
Deletekeren Ndah (y), kalau udah niat bantuin, insya Allah udah dapet pahala, berani melakukan atau nggak, itu balik lagi ke diri masing-masing, udah siap atau belum :)
ReplyDeleteAmin amin, iya dik kayanya endah harus banyak belajar nih ke diki yang suka PDKTin pedagang,seengganya belajar ngobrol sama orang baru :D
Deletewah tukang sampahnya jangan2 saya. hahaha
ReplyDeleteemm bisa jadi bisa jadi, tua banget -_-
DeleteMau nolongin ragu,
ReplyDeleteseringnya begitu.
tapi siapa tau kalo kita nolongin malah dapet hadiah karena itu salah satu team diacara televisi gitu..
(siapa tau)
wah imajinasinya -_-
DeleteIh kita sama :( suka takut dan malu mau nolongin orang dikerumunan begitu :(
ReplyDeletehaha iya, kayanya kita harus bikin gerakan perubahan :D
ReplyDelete