Pages

Wednesday 22 October 2014

Keindahan yang Tersembunyi

Tempat ini awalnya terlihat menyebalkan, menyesakkan dan tak layak singgah, setelah menjalani hari-hari disini ternyata tak seburuk dugaan awalku. Terdapat banyak keindahan yang terpendam disini, dan masih terpendam hingga kini.

Hari itu... aku menemukan salah satu dari keindahan yang terkubur. Ia terkubur sangat dalam, tak banyak yang menyadarinya. Tapi dia ada, nyata, dan luar biasa. Sayang ia tersembunyi dalam, sangat dalam, yang terlihat hanyalah debu-debu yang menempel di seluruh tubuhnya saja.

Aku menyadari kehadirannya sejak awal aku melihatnya. Aku gila, aku aneh, hanya karena aku menyukai hal yang dianggap tak berguna, tanpa arti. Aku mengagumi seonggok debu yang orang hina, orang buang begitu saja. Tapi aku yakin, orang-orang hanya belum menyadari keindahannya saja.

Semakin hari, semakin besar kagumku padanya. Semakin aku bersihkan debunya, semakin jelas terlihat keindahannya, bahkan keindahannya mampu melampaui keindahan-keindahan lain yang selama ini aku kagumi.

Awalnya ku kira ia tak seindah itu, aku ingin bisa mengambilnya dari tempat persembunyiannya itu. Namun setelah debu itu tersingkirkan sedikit demi sedikit, aku merasa akan sangat sulit untukku mendapatkannya. Aku tak punya keindahan yang cukup untuk menyeimbanginya. Aku pun tak punya cukup bakat untuk menggapainya.

Akan ku biarkan ia tetap indah di tempatnya, Hingga nanti akhirnya Sang pemilik sejatinyalah yang akan menentukan.