Pages

Tuesday 10 December 2019

10 Desember 2019

Hari ini aku sangat bersyukur, banyak hal yang bisa kita syukuri tapi sering terlupakan.
Alhamdulillah, masih bisa bertemu dengan teman-teman, menyapa manusia2 mungil yang menggemaskan, menikmati debu jalanan, bertemu dengan sang macet dan sangat banyak kejadian indah lainnya.

Di angkot dalam perjalanan pulang, saya bertemu dengan 1 kake, 1 nenek dan 2 bapak paruh baya. Mereka semua luar biasa, walaupun penglihatan mereka tak sama seperti kita pada umumnya, namun mereka tidak terlihat menyedihkan, bahkan mungkin jika dibandingkan aura wajahnya lebih cerah dari aku yang sedang berbahagia ini.

Merka terlihat saling menyayangi satu sama lain, saling menghormati dan saling menjaga.
Aku sejenak terdiam, berfikir apakah aku sudah cukup mensyukuri semuanya. Lalu,,, terlintas pula pikiran "mungkin untuk mensyukuri hidup ini, kita harus sejenak memejamkan mata (seperti mereka), agar tak selalu melihat kekurangan orang lain untuk dicela, tidak selalu melihat kekurangan diri sendiri untuk merasa minder, tidak selalu melihat kelebihan orang untuk merasa iri, dan tidak selalu melihat kelebihan diri untuk bangga berlebihan pada diri sendiri."

Hanya butuh berbuat yang terbaik yang bisa dilakukan, dan lalu mensyukurinya untuk bahagia. 

Monday 16 May 2016

DIA adalah Dia

Selamat malam yang terlalu larut. [ini sedih, mohon serius]

Malam ini aku hanya ingin bercerita tentang salah satu temanku. Dia adalah DIA.
DIA seorang wanita, aku berteman dengannya sedari kecil, mungkin ini dimulai saat kita baru saja dilahirkan di dunia ini. Semenjak

Saturday 24 October 2015

PRC "Rumah" Ku

Menjelang ujian tengah semester (lagi) ini, aku ingin sekedar bercerita tentang "rumah" ku yang baru. disini kami berkumpul dan saling bertukar fikiran mengenai teknologi dan fisika, walau kadang topik yang dibicarakan jauh melenceng dari itu

Wednesday 22 October 2014

Keindahan yang Tersembunyi

Tempat ini awalnya terlihat menyebalkan, menyesakkan dan tak layak singgah, setelah menjalani hari-hari disini ternyata tak seburuk dugaan awalku. Terdapat banyak keindahan yang terpendam disini, dan masih terpendam hingga kini.

Hari itu... aku menemukan salah satu dari keindahan yang terkubur. Ia terkubur sangat dalam, tak banyak yang menyadarinya. Tapi dia ada, nyata, dan luar biasa. Sayang ia tersembunyi dalam, sangat dalam, yang terlihat hanyalah debu-debu yang menempel di seluruh tubuhnya saja.

Aku menyadari kehadirannya sejak awal aku melihatnya. Aku gila, aku aneh, hanya karena aku menyukai hal yang dianggap tak berguna, tanpa arti. Aku mengagumi seonggok debu yang orang hina, orang buang begitu saja. Tapi aku yakin, orang-orang hanya belum menyadari keindahannya saja.

Semakin hari, semakin besar kagumku padanya. Semakin aku bersihkan debunya, semakin jelas terlihat keindahannya, bahkan keindahannya mampu melampaui keindahan-keindahan lain yang selama ini aku kagumi.

Awalnya ku kira ia tak seindah itu, aku ingin bisa mengambilnya dari tempat persembunyiannya itu. Namun setelah debu itu tersingkirkan sedikit demi sedikit, aku merasa akan sangat sulit untukku mendapatkannya. Aku tak punya keindahan yang cukup untuk menyeimbanginya. Aku pun tak punya cukup bakat untuk menggapainya.

Akan ku biarkan ia tetap indah di tempatnya, Hingga nanti akhirnya Sang pemilik sejatinyalah yang akan menentukan.

Sunday 11 May 2014

Jadi, arwah gentayangan itu ...

Bismillahirrahmanirrahim (semoga ga males lagi) ...

Kalian pernah ga sih kenal sama temen yang "katanya" bisa lihat makhluk halus? kalo aku sih yes gak tau kalo juri yang lain (maaf aga basi). Jadi temen aku itu sering cerita kalo dia suka ngeliat "yang gituan" dan dia juga suka cerita kalo yang dia liat itu seolah-olah orang yang udah meninggal dan arwahnya gentayangan di tempat itu, hii