Alhamdulillah, masih bisa bertemu dengan teman-teman, menyapa manusia2 mungil yang menggemaskan, menikmati debu jalanan, bertemu dengan sang macet dan sangat banyak kejadian indah lainnya.
Di angkot dalam perjalanan pulang, saya bertemu dengan 1 kake, 1 nenek dan 2 bapak paruh baya. Mereka semua luar biasa, walaupun penglihatan mereka tak sama seperti kita pada umumnya, namun mereka tidak terlihat menyedihkan, bahkan mungkin jika dibandingkan aura wajahnya lebih cerah dari aku yang sedang berbahagia ini.
Merka terlihat saling menyayangi satu sama lain, saling menghormati dan saling menjaga.
Aku sejenak terdiam, berfikir apakah aku sudah cukup mensyukuri semuanya. Lalu,,, terlintas pula pikiran "mungkin untuk mensyukuri hidup ini, kita harus sejenak memejamkan mata (seperti mereka), agar tak selalu melihat kekurangan orang lain untuk dicela, tidak selalu melihat kekurangan diri sendiri untuk merasa minder, tidak selalu melihat kelebihan orang untuk merasa iri, dan tidak selalu melihat kelebihan diri untuk bangga berlebihan pada diri sendiri."
Aku sejenak terdiam, berfikir apakah aku sudah cukup mensyukuri semuanya. Lalu,,, terlintas pula pikiran "mungkin untuk mensyukuri hidup ini, kita harus sejenak memejamkan mata (seperti mereka), agar tak selalu melihat kekurangan orang lain untuk dicela, tidak selalu melihat kekurangan diri sendiri untuk merasa minder, tidak selalu melihat kelebihan orang untuk merasa iri, dan tidak selalu melihat kelebihan diri untuk bangga berlebihan pada diri sendiri."
Hanya butuh berbuat yang terbaik yang bisa dilakukan, dan lalu mensyukurinya untuk bahagia.